Seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/9/2020), Kementerian Luar Negeri UEA memberikan ucapan selamat kepada Bahrain dan Israel atas perjanjian damai tersebut. Perjanjian itu diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menjadi penengah pada Jumat (11/9) waktu setempat.

"Langkah tersebut merupakan langkah signifikan menuju era keamanan dan kemakmuran ... (dan) akan memperluas lingkup kerja sama ekonomi, budaya, sains dan diplomatik," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri UEA.

Lebih lanjut, juru bicara Kementerian Luar Negeri UEA, Hend al-Otaiba, menyebut langkah itu akan berkontribusi pada stabilitas kawasan Timur Tengah.

UEA sendiri terlebih dulu sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel, yang diumumkan Trump pada bulan lalu. Seremoni penandatanganan perjanjian damai UEA dan Israel akan digelar pada 15 September mendatang. Bahrain juga akan menandatangani kesepakatannya dengan Israel pada hari yang sama.

Dengan perjanjian itu, Bahrain menjadi negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel, setelah Mesir, Yordania dan UEA.

Sama seperti perjanjian damai dengan UEA, perjanjian Bahrain-Israel juga mengatur normalisasi hubungan diplomatik, komersial, keamanan dan hubungan lainnya antara kedua negara.

Sumber : Detikcom