Kupaskasus.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersumpah akan membalas 1.000 kali lipat lebih besar setiap serangan yang diluncurkan Iran.
Pernyataan itu dikeluarkan Trump untuk merespons laporan yang mengungkapkan bahwa Iran berencana membunuh Duta Besar AS di Afrika Selatan Lana Marks sebagai tindakan balas dendam atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran itu tewas dalam serangan drone di dekat Bandara Baghdad yang diluncurkan AS pada Januari lalu.
"Menurut laporan pers, Iran mungkin merencanakan pembunuhan, atau serangan lain, terhadap Amerika Serikat sebagai pembalasan atas kematian pemimpin teroris Soleimani," cuit Trump dikutip dari AFP, Selasa (15/9).
"Setiap serangan oleh Iran, dalam bentuk apapun, terhadap Amerika Serikat akan dibalas dengan serangan 1.000 kali lebih besar," tuturnya.
Hubungan antara Washington dan Teheran tegang sejak Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran pada Mei 2018.
AS juga mendorong perpanjangan embargo senjata terhadap Iran yang mulai berakhir secara bertahap pada bulan Oktober serta menerapkan kembali sanksi PBB terhadap republik Islam itu.
Pejabat AS disebut telah mengetahui ancaman itu pada musim semi ini, namun intelijen menunjukkan ancaman menjadi lebih spesifik dalam beberapa pekan terakhir.
Marks hanyalah salah satu dari beberapa pejabat AS yang menurut badan intelijen Amerika sedang dipertimbangkan Teheran untuk menjadi target pembalasan atas kematian Soleimani.
Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa komunitas intel menanggapi ancaman terhadap duta besar dengan serius dan percaya bahwa rezim Iran memiliki kemampuan untuk bertindak atas rencana pembunuhan.
Iran sebelumnya juga pernah merencanakan pembunuhan terhadap duta besar Amerika, itulah sebabnya mengapa komunitas intelijen menganggap serius ancaman ini.
Intelijen meyakini Iran memiliki peluang besar melakukan balas dendam atas pembunuhan Soleimani, dan mereka telah memantau dengan cermat rencana Teheran itu.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran membantah laporan tersebut dan menuduhnya tidak berdasar.
Menurut Iran, laporan itu adalah bagian dari metode berulang dan busuk untuk menciptakan kampanye anti-Iran di panggung internasional.
Sumber : CNNIndonesia.com
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :