Rusia Sepakat Tandatangani Perjanjian Uji Gabungan Vaksin Sputnik V dengan AstraZeneca
Kupaskasus.com - Pengembang vaksin corona Rusia Sputnik V menyepakati penandatanganan perjanjian dengan AstraZeneca untuk melakukan uji gabungan vaksinasi.
Nota kerja sama yang ditanda tangani kedua pihak rencananya akan menggunakan fasilitas riset medis di Institut Gamaleya, pengembang vaksin Sputnik V di Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam telekonferensi memuji kerja sama penandatanganan memorandum antara kedua pihak. Putin menyebut kesepakatan tersebut akan memungkinkan pencapaian terobosan dalam pengembangan vaksin.
"Kerja sama ini memungkinkan untuk mencapai terobosan saat mengerjakan vaksin dan sejumlah obat-obatan penting lainnya," kata Putin dalam telekonferensi, Senin (21/12).
Mengutip Associated Press, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev mengatakan uji coba direncanakan akan dimulai 'dalam waktu dekat'.
Sejauh ini proyek pengembangan vaksin corona Sputnik V didanai oleh Russian Direct Investment Fund dan produsen obat R-Pharm.
Uji gabungan tersebut dilakukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca dikembangkan lewat bekerja sama dengan Universitas Oxford.
Rencana kerja sama kedua pihak terungkap pada 11 Desember lalu. Gamaleya sempat merilis pengumuman rencana kerja sama dengan AstraZeneca lewat cuitan di Twitter pada November lalu.
Kerja sama antara AstraZeneca dan Gamaleya kemungkinan akan dilihat sebagai mosi percaya pada vaksin Sputnik V.
"Keputusan AstraZeneca untuk melakukan uji klinis menggunakan salah satu dari dua vektor Sputnik V untuk meningkatkan kemanjuran vaksinnya sendiri merupakan langkah penting untuk menyatukan upaya memerangi pandemi," kata Dmitriev, dalam sebuah pernyataan saat itu.
"Kami menyambut baik dimulainya tahap baru kerjasama antar produsen vaksin ini. Kami bertekad untuk mengembangkan kemitraan ini di masa depan dan memulai produksi bersama setelah vaksin baru menunjukkan kemanjurannya dalam uji klinis," imbuhnya.
Sementara pernyataan dari AstraZeneca mengatakan bahwa pihaknya "dan Gamaleya Research akan segera mulai mengeksplorasi untuk memahami apakah dua vaksin berbasis adenovirus itu dapat berhasil digabungkan".
"Menilai berbagai jenis kombinasi vaksin Covid-19 dapat membantu membuka sinergi dalam perlindungan dan meningkatkan aksesibilitas vaksin dan dapat memberikan pendekatan tambahan untuk membantu mengatasi virus mematikan ini," ujarnya seperti dikutip dari Moscow Times.
"Mungkin juga kombinasi vaksin dapat meningkatkan kekebalan dalam jangka waktu yang lebih lama," tambahnya.
Vaksinasi massal menggunakan Sputnik V sempat menuai kritik lantaran hanya diuji pada puluhan orang pada Agustus lalu. Data penelitian menyimpulkan vaksin Sputnik V dinilai efektif setelah disuntikkan terhadap 78 orang dari hampir 23 ribu relawan. Uji tersebut menuai kritik dari banyak pihak karena dinilai tidak cukup mewakili tes klinis.
Sementara hasil studi terbaru vaksin AstraZeneca menunjukkan efektivitasnya menapai 70 persen. Pejabat kesehatan Inggris berharap efektivitasnya bisa ditingkatkan karena biayanya yang relatif murah.
Sumber : CNNIndonesia.com
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :