Siswa SMP IT Cendekia 'Outing Class' Kunjungi Rutan Kabupaten Karimun
Jumat, 08-11-2019 - 07:51:36 WIB
KupasKasus.com, Karimun - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Balai Karimun, jadi target oleh sejumlah 55 siswa dan 3 guru dari Sekolah Menengah Pertama IT Cedekia Kabupaten Karimun dalam rangka 'Outing Class', Kamis (7/11/2019).
Dalam pantauan awak media ini, Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung Balai Karimun, Eri Erawan, Pejabat Struktural dan Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban, menyambut serta menerima kedatangan 55 Siswa dan 3 guru, tersebut di Rutan Kelas IIB. Kemudian para siswa diajak keliling area Rutan oleh petugas keamanan, untuk melihat-lihat aktifitas para WBP.
Dikatakan Kepala Rutan kelas IIB Tanjung Balai Karimun Eri Erawan, bahwa pihaknya sangat senang atas kunjungan tersebut. “Kegiatan para siswa untuk belajar outing class ke Rutan Kelas IIB Tanjung Balai Karimun ini sangat tepat, dan kami apresiasi,” ujar Eri Erawan.
Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP IT Cendekia, Apandi menyampaikan apresiasi terhadap sambutan positif atas kunjungan siswa didiknya ke Rutan Kelas IIB Tanjung Balai Karimun.
Dikatakannya, Tujuan dari Outing class adalah mendekatkan siswa dengan lingkungan, mempermudah pemahaman materi dengan melihat realita sesungguhnya dan kegiatan ini akan kita diagendakan setiap tahun untuk siswa kelas 8 dan 9.
"Awalnya agak ngeri juga yah, tapi karena ramai dan melihat serta merasakan lingkungan secara langsung, kita merasa berbeda, nyaman dan bersih," ungkap Apandi saat diwawancarai awak media ini.
“Kami baru pertama kali berkunjung dan masuk di sini dan banyaknya melihat sisi kehidupan, bisa berkunjung ke sini, bagi anak-anak tentu ini akan sangat memberikan kesan mendalam,
setelah masuk kita membuktikan sendiri keadaan lingkungan Rutan, saya berharap para siswa belajar penyebab dari konsekuensi hukum yang dialami oleh para binaan dan harus lebih mawas diri. Harapnya.
Sementara itu menurut, Jefri guru Olah raga didampingi Endro Siswanto guru IPA mengatakan, bahwa banyak hal yang bisa dipetik dan dipelajari atas kunjungan ini, dimana para siswa dapat berintropeksi diri agar tidak melanggar peraturan dan bahkan salah pergaulan.
Dia juga berpesan kepada anak didiknya agar memilih lingkungan dan pergaulan yang baik, karena mayoritas para WBP adalah akibat salah pergaulan dan lingkungan.
“Di sisi lain kita mesti terbuka, kita harus memiliki empaty terhadap saudara-saudara kita di sini, mereka butuh dukungan, kita harus terbuka merubah anggapan kita terhadap WBP, ” katanya.
“Di sini mereka sudah menjalani bentuk tanggung jawabnya, mereka di bina dengan penuh kegiatan positif, jadi nanti kita mesti bisa terima juga mereka sebagai masyarakat seutuhnya,” ujar Jefri.
Lanjutnya jefri, dari kunjungan ini para siswa kami, bisa melihat hal positif yang ada di Rutan, seperti hasil karya-karya dari WBP, seperti bunga dalam botol, tempat tisu bentuk mobil, kapal dan lainnya yang dibuat dari kayu bekas dan gambaran ini akan kami bawa kesekolah sebagai pemicu bagi siswa untuk berkreatif dan merasa lebih percaya diri untuk lebih bisa lebih baik lagi dalam belajar, paparnya. (Iis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :