Minggu, 05 Mei 2024
Follow Us ON :
 
| 12 Orang Alumni Akpol 91 Lepas Masa Tugas | | Menteri Perhubungan Tinjau Langsung Bandara Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian | | Rohul Ikut Meriahkan Lancang Kuning Carnival 2024 di Kota Pekanbaru | | Bapenda Rohil Imbau Pengusaha Walet Bayar Pajak | | Jalan di Panipahan Rohil Runtuh, Masyarakat Minta Perhatian Pemkab Rohil | | JMSI Riau 'Ngopi Sore' Dengan Bupati Pelalawan, ini yang Dibahas
 
DPRD Provinsi Riau Siapkan Opsi Interpelasi atau Pansus Covid-19
Rabu, 05-05-2021 - 22:44:56 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru - DPRD Riau melalui Komisi V yang membidangi kesehatan mengecam ketidakhadiran Satgas Covid-19 saat rapat dengar pendapat. Sejatinya dewan ingin membahas bersama mengenai penyebaran Covid-19 yang dinilai sudah semakin liar. Namun baik ketua satgas hingga jajaran tidak ada yang bersedia hadir satu orang pun. Hingga akhirnya dewan memutuskan dua opsi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Hal itu ditegaskan Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati usai melaksanakan rapat yang dihadiri Wakil Ketua Hardianto, Ketua Komisi V Eddy Mohd Yatim serta beberapa anggota komisi lainnya, Rabu (5/5).

"Terus terang kami sangat kecewa ya. Aneh ketika DPRD mengundang Satgas Covid-19 untuk rapat bersama membahas penularan virus yang semakin tinggi, malah tidak hadir," ujar Ade.

Adapun dua opsi yang akan diambil oleh dewan di antaranya adalah menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur Riau dalam konteks penanganan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak 2020 sampai dengan saat ini.

Selanjutnya, dewan dikatakan Ade, juga mewacanakan opsi pembentukan pansus Covid-19. Keputusan yang diambil dewan memang bukan tanpa dasar. Pihaknya menilai sama sekali tidak ada upaya terencana secara kompeherensif dan berkesinambungan dari tahun 2020 ke 2021 dalam mengatasi pandemi.

Sehingga laju penyebaran virus tidak terkendali di Riau. Pihaknya juga mempertanyakan besaran anggaran hasil refocusing tahun 2020 sebesar Rp497 miliar.

"Penggunaan anggaran 2020 sama sekali tidak berdampak signifikan untuk tahun 2021. Kenapa? Ini menjadi tanda tanya besar. Anggaran sebanyak itu namun bisa dikatakan tidak ada hasil," imbuhnya.

Lebih lagi, lanjut dia, angka terkonfirmasi Covid-19 di bulan April ini sudah menyamai tingginya di bulan Oktober tahun lalu. Dengan angka kematian seribu orang lebih. Dengan data terkonfirmasi di atas, konsekwensinya sangat jelas. Yakni Riau akan kekurangan obat-obatan, kekurangan APD dan kekurangan alat kesehatan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menyebut sangat setuju dengan opsi yang diambil Komisi V DPRD Riau. Nantinya, opsi yang mengemuka akan dibawa ke sidang paripurna untuk dibicarakan terkait langkah konkret yang akan diambil oleh dewan.

 Ia juga meminta agar Gubernur segera bersikap atas keresahan dewan saat ini.

"Tentu keresahan ini bukan tanpa sebab. Bisa kita lihat penyebaran virus capai ranking 2 nasional. ICU penuh, rumah sakit kewalahan. Ini memang harus segera ditindaklanjuti dengan cepat dan terukur," pintanya.

Sementara Sekretaris Satgas Covid-19 Riau, Jendri Salmon Ginting ketika dikonfirmasi perihal tidak hadirnya pihaknya pada hearing di DPRD Riau mengatakanbahwa pada waktu yang sama, ada kegiatan dengan tim dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait perbatasan.

 "Ada acara dengan Kemendagri tentang perbatasan. Wakil sekretaris Satgas ada mewakili, Kadis Kesehatan," katanya Kirim Sampel Swab WNA India untuk Teliti Varian Baru Tim Satgas Covid-19 Riau sudah mengirim sampel swab warga negara asing (WNA) asal India yang diketahui positif Covid-19 setelah kapalnya berlabuh di Pelabuhan Dumai.

Sampel swab tersebut dikirim untuk mengetahui apakah Covid-19 yang dialami WNA tersebut merupakan varian baru atau tidak. Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, sampel swab tersebut dikirim ke laboratorium di Jakarta. Karena untuk meneliti sampel swab apakah varian baru atau tidak, dipusatkan di Jakarta.

"Sampel swab-nya sudah kami kirim, baik itu sampel kapten kapal dan juga empat ABK-nya," kata Indra Yovi. Saat ditanyakan kapan hasil dari laboratorium akan diketahui, menurut Indra Yovi hasilnya akan keluar cukup lama. Karena sampel yang diteliti cukup banyak dari beberapa daerah di Indonesia. "Kalau hasilnya belum tahu kapan akan keluar, karena yang diteliti banyak. Karena hanya terpusat di satu tempat," ujarnya.

Terkait kondisi para WNA asal India tersebut, Indra Yovi menjelaskan bahwa kapten kapal saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pekanbaru. Sementara para ABK, menjalani isolasi mandiri di atas kapal. "Kalau kaptennya masih memerlukan perawatan khusus. Dia berada di ruang ICU. Tapi tidak menggunakan ventilator, hanya menggunakan oksigen tekanan tinggi.

Sedangkan empat ABK, kondisinya stabil dan hanya perlu menjalani isolasi mandiri di atas kapal," jelasnya.

Dikatakan Indra Yovi, untuk mengawasi para ABK tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), karena para ABK tersebut berada di atas kapal laut. Namun demikian, kondisinya dilakukan pengecekan secara berkala.

"Kami koordinasi dengan KKP untuk memantau para ABK itu, karena mereka kan di atas kapal di tengah laut. Tapi tim kesehatan secara berkala melakukan pengecekan, kalau ada yang perlu perawatan maka akan dievakuasi," ujarnya.

Plt Kepala KKP Kota Dumai Amzal membenarkan keempat ABK tersebut melakukan isolasi mandiri di atas kapal yang berada di perairan Dumai. Mereka dipantau ketat oleh petugas dari KKP Dumai.

"Ada empat ABK yang juga tertular. Mereka dipisahkan dengan ABK lainnya, agar ABK yang lain tidak tertular," ujar Amzal, Rabu (5/5). Ia mengatakan keempat ABK tersebut merupakan warga negara India dan kondisi mereka tanpa gejala sehingga hanya dilakukan isolasi mandiri di atas kapal.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456
Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)



 
Berita Lainnya :
  • DPRD Provinsi Riau Siapkan Opsi Interpelasi atau Pansus Covid-19
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 12 Orang Alumni Akpol 91 Lepas Masa Tugas
    02 Menteri Perhubungan Tinjau Langsung Bandara Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian
    03 Rohul Ikut Meriahkan Lancang Kuning Carnival 2024 di Kota Pekanbaru
    04 Bapenda Rohil Imbau Pengusaha Walet Bayar Pajak
    05 Jalan di Panipahan Rohil Runtuh, Masyarakat Minta Perhatian Pemkab Rohil
    06 JMSI Riau 'Ngopi Sore' Dengan Bupati Pelalawan, ini yang Dibahas
    07 Pemko Sidimpuan Ikut Serta Dalam Pawai Karnaval di Raker Komwil I Apeksi Pekanbaru
    08 Pj. Bupati Tulang Bawang Hadiri Acara Sosialisasi Pencegahan Korupsi
    09 Pj. Bupati Tulang Bawang Menghadiri Pembukaan Launching Bedah Rumah BAZNAS
    10 Musyawarah Pekon Sukoharjo III Tetapkan 30 KPM Penerima BLT DD 2024
    11 Pekon Pandansari Selatan Adakan Kegiatan Pemberian makanan Tambahan Kepada PAUD
    12 Plt Sekda Wakili Pj Walikota Padangsidimpuan Perjamuan Gala Dinner Komwil I Apeksi Regional Sumatra
    13 Polres Pringsewu Tangkap Dua Pelaku Jambret yang Menyebabkan Seorang Pelajar SMP Tewas
    14 Wakapolda Riau Gelar Jumat Curhat di Rumah JB
    15 Bentuk Keseriusan Ersangkut Bakal Calon Bupati Muara Enim Ambil Formulir di Partai Nasdem
    16 Putri Pariwisata Tapsel Kembali Terpilih, Ini Pesan Bupati Dolly Pasaribu
    17 Pj Wali Kota Letnan Dalimunthe Irup Hardiknas 2024 di Padangsidimpuan
    18 Bupati Minta Pj Kades Terbuka Tingkatkan Pelayanan pada Masyarakat
    19 Dinamika Pembangunan Pesat Jadi Pertimbangan Revisi Tata Ruang Kawasan Perkotaan
    20 Siak Raih Peringkat 3 MTQ ke 42 Provinsi Riau di Dumai
    21 Sekda Arfan Sebut Organisasi Wadah Berhimpun dan Silaturahmi
    22 Peringati Hardiknas 2024 : Wakil Bupati Rohul Apresiasi Guru Tanpa Bosan Tingkatkan SDM
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | DPRD Tanjung Pinang | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © kupaskasus.com | lebih dalam, lebih baru, lebih penting