Selasa, 07 Mei 2024
Follow Us ON :
 
| Antara Keberangkatan dan Doa: Persiapan 470 Calon Jamaah Haji Rohul Menuju Tanah Suci | | Pimpin Upacara Hardiknas, Bupati Tapsel Kenakan Baju Adat Angkola | | Hadiri Perpisahan Siswa SMAN 1 Sentajo Raya, Camat Sentra Sampaikan Program Bupati Suhardiman | | Pimpin Apel Pagi Gabungan, Bupati Tapsel Sampaikan Kabar Gembira | | Munas BEM SI Ke-XVII, Kapolda Riau : Momentum Calon Pemimpin Masa Depan Berdiskusi untuk Bangsa dan | | Guna Menanggulangi Bencana, DPRD melalui Pansus Hadirkan Ranperda BPBD
 
Sungguh Kasihan Melihat Nasip "MUS" Seorang Pasien Penderita Penyakit Usus Pasca Oprasi
Rabu, 22-09-2021 - 19:30:49 WIB

TERKAIT:
   
 

Kupaskasus.com, Pringsewu - Salah satu warga Desa Pariaman Kabupaten Tanggamus mengeluhkan ke adaannya pasca oprasi di salah satu Rumah Sakit Umum Pringsewu, pasalnya, pasca operisi warga Pariaman ini harus menguras aset rumah tangganya. Hal ini saat terkonfirmasi oleh awak media di kantor DPW FWPI (forum wartawan profesional indonesi) Provinsi Lampung.

Menurut MUS warga kecamatan Gunung Alip saat menyampaikan keluhannya, jika dirinya saat ini merasa kesulitan dalam menjalani kehidupan normal, hidup segan mati tak mau.

"Pasca oprasi organ kantong kemih dan saluran air besar yang di oprasi salah satu dokter yang menangani oprasinya di RSUD Kabupaten Pringsewu,

Mus menjelaskan dari tubuh saya di pasang kantong di luar, untuk saluran kemih setelah dioprasi sebagai pengganti kantong kemih yang dioprasi, saya harus menjual aset yang saya punya untuk membeli kantong penampungan baung air kecil dan besar,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, di ketahui Mus hidup sebatang kara dirumahnya, untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya, dengan kondisi yang cacat pasca operasi, dirinya tidak dapat berbuat banyak untuk bertahan hidup.

"Untuk bertahan hidup saya jual apapun aset rumah yang ada, bahkan untuk bertahan demi hidup kedepannya saya akan jual motor yang kedua, karna meja, kursi, tv dan lemari telah terjual untuk berjuang hidup, keluhnya.

MUS melanjutkan, dirinya selama menjadi warga negara Indonesia yang memiliki hak untuk di jamin negara hak sehat dan hak hidupnya, merasa tidak menikmati.

"Saya tidak dapat bantuan sosial dari pemerintah baik PKH atau bantuan sosial yang lainnya pasca saya sakit," lirihnya.

Dia mengungkap, bahwa pihak dokter rumah sakit tidak sanggup untuk mengembalikan kondisi organ tubuhnya agar bisa normal dalam menjalani kehidupan seperti umumnya manusia, dalam proses buang air besar maupun kecil.

"Dokter yang mengoperasi saya pernah datang kerumah dan minta tolong agar hal ini jangan di besar besarkan, dan mengajak menjadi saudara angkat , tapi hingga saat ini tidak kelihatan batang hidungnya,” terang MUS.

Dia berharap, kejadian yang menimpa dirinya tidak terulang untuk orang lain dan berharap dapat di usut oleh aparat penegak hukum, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Saya berharap ada tindakan nyata dari pemerintah maupun aparat penegak hukum dan kepada intansi terkait, agar kejadian seperti yang saya alami tidak terulang kepada orang lainya, tutupnya.

tetangga sekeliling yang berada dilingkungan kediaman Mus sangat merasa iba dengan kondisi Mus pasca oprasi, bagai mana tidak dengan hidup seorang diri mempertahan hidup dengan kondisi badan yang tidak seperti manusia umumnya,  yang membuat geraknya terbatas atas kejadian pasca oprasi.

Tetangga lingkungan Mus banyak berbuat membantu untuk Mus bertahan hidup, memberikan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya.

Tapi untuk membeli alat kantong yang terpasang diluar organ tubuh Mus, dia harus berusaha sendiri, sementara Mus tidak banyak berbuat apa apa karna kondisinya yang tidak banyak bisa bergerak pasca oprasi. (Ferry)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456
Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)



 
Berita Lainnya :
  • Sungguh Kasihan Melihat Nasip "MUS" Seorang Pasien Penderita Penyakit Usus Pasca Oprasi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Antara Keberangkatan dan Doa: Persiapan 470 Calon Jamaah Haji Rohul Menuju Tanah Suci
    02 Pimpin Upacara Hardiknas, Bupati Tapsel Kenakan Baju Adat Angkola
    03 Hadiri Perpisahan Siswa SMAN 1 Sentajo Raya, Camat Sentra Sampaikan Program Bupati Suhardiman
    04 Pimpin Apel Pagi Gabungan, Bupati Tapsel Sampaikan Kabar Gembira
    05 Munas BEM SI Ke-XVII, Kapolda Riau : Momentum Calon Pemimpin Masa Depan Berdiskusi untuk Bangsa dan
    06 Guna Menanggulangi Bencana, DPRD melalui Pansus Hadirkan Ranperda BPBD
    07 Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
    08 Walhi Sumut dan SHI Sumut beserta Lembaga Lokal Mendorong Ekosistem Batangtoru Menjadi KSN
    09 Pasca Penemuan Bayi, Petugas Keamanan Gelar Razia Pekat D Bagansiapiapi
    10 Bupati Tapsel : Monumen Juang Benteng Huraba Sebagai Simbol Perjuangan dan Bukti Sejarah
    11 Edarkan Ganja, Jojo Ditangkap Polisi
    12 Bupati Rokan Hulu dan Para Pejabat Hadiri Pembukaan Lancang Kuning Carnival 2024
    13 Bentuk Kedisiplinan dan Kerjasama Tim, Lapas Narkotika Rumbai Gelar Kegiagan FMD
    14 12 Orang Alumni Akpol 91 Lepas Masa Tugas
    15 Menteri Perhubungan Tinjau Langsung Bandara Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian
    16 Rohul Ikut Meriahkan Lancang Kuning Carnival 2024 di Kota Pekanbaru
    17 Bapenda Rohil Imbau Pengusaha Walet Bayar Pajak
    18 Jalan di Panipahan Rohil Runtuh, Masyarakat Minta Perhatian Pemkab Rohil
    19 JMSI Riau 'Ngopi Sore' Dengan Bupati Pelalawan, ini yang Dibahas
    20 Pemko Sidimpuan Ikut Serta Dalam Pawai Karnaval di Raker Komwil I Apeksi Pekanbaru
    21 Pj. Bupati Tulang Bawang Hadiri Acara Sosialisasi Pencegahan Korupsi
    22 Pj. Bupati Tulang Bawang Menghadiri Pembukaan Launching Bedah Rumah BAZNAS
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | DPRD Tanjung Pinang | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © kupaskasus.com | lebih dalam, lebih baru, lebih penting