Kesempatan tersebut dimanfaatkan Mas Ipin sebutan akrab dari Moch. Nur Arifin untuk berdialog dengan warga guna menyerap aspirasi 

Mas Ipin menyampaikan, bahwa Manfaat pohon bambu sangat luar biasa banyak, selain untuk menyelamatkan lingkungan,bambu untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan Oksigen, serta menyimpan sumber mata air. 

Selain itu lanjut Ipin, pohon bambu juga bisa dimanfaatkan untuk kerajinan handicraft, atau konfeksi dari serat bambu, sehingga fungsi ekonomi dan ekologi dapat berjalan.

"Saat ini kerajinan dari bahan bambu sangat digemari para turis, selain ramah lingkungan juga untuk kampanye anti plastik," terang Mas Ipin, Sabtu (14/11). 

Mas Ipin menyampaikan selain bambu sampah pun apabila ditangani dengan baik dapat menjadi sumber penghasilan serta dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Pihaknya telah mengedukasi warga untuk memisahkan sampah organik dan non organik untuk dijadikan pupuk alami atau kompos. 

"Sampah yang biasanya dibuang begitu saja, namun apabila ditangani dengan tepat akan mengubah sampah menjadi barang yang bermanfaat bagi masyarakat," terangnya. 

Nur Arifin mencontohkan, di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari masyarakat merasa senang. Sebab, sampah-sampah yang ada dilingkungan dikumpulkan lalu dipilah-pilah  yang organik diolah menjadi pupuk dan non organik dijual ke pengepul untuk di daur ulang.

"Harapanya dengan adanya fasilitas yang sudah disediakan oleh Desa- desa nantinya dapat membantu warga untuk semakin menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengolah sampah yang dihasilkan," pungkas Nur Arifin

Sementara itu, salah satu pengrajin seni ukir di Desa Prambon, Purnomo (34) menyampaikan, bahwa kedatangan Mas Ipin menginspirasi kami, selama ini kami diperhatikan terutama modal dan pelatihan untuk kelangsungan UMKM agar bisa lebih maju lagi. 

"Selama kepemimpinan Mas Ipin pelaku UMKM sudah diperhatikan, semoga kedepan Trenggalek lebih maju lagi dan kami siap mendukung pencalonan Ipin-Syah," tuturnya. (Sae+)