Arab Saudi Katakan Resolusi Akhiri Ketegangan Diplomatik dengan Qatar Sudah di Depan Mata
Kupaskasus.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mengatakan resolusi untuk mengakhiri ketegangan diplomatik dengan Qatar tampak sudah di depan mata.
Pernyataan itu disampaikan Saudi usai Kuwait mengumumkan progress penyelesaian ketegangan dengan Qatar.
"Kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir berkat upaya berkelanjutan Kuwait tetapi juga berkat dukungan kuat dari Presiden (Amerika Serikat) Donald Trump," kata Pangeran Faisal dalam konferensi pers virtual pada Jumat pekan lalu.
"Kami berharap kemajuan ini dapat mengarah pada kesepakatan akhir yang terlihat dalam jangkauan dan saya dapat mengatakan saya cukup optimistik bahwa kita hampir menyelesaikan kesepakatan antara semua negara bersengketa," ujarnya.
Sumber di Washington mengatakan kesepakatan tentatif telah dicapai oleh Saudi Cs dan Qatar dan dapat ditandatangani dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara itu, Emir Kuwait, Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, menyambut baik perkembangan diplomatik tersebut.
Dikutip France24, Sheikh Nawaf mengatakan, "perjanjian ini telah menunjukkan bahwa semua pihak terkait ingin mempertahankan solidaritas negara Teluk dan stabilitas negara Arab."
Melalui sebuah kicauan di Twitter, Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin abdulrahman Al-Thani, menyambut baik pernyataan Kuwait tersebut.
Sheikh Muhammed menganggap pernyataan Kuwait merupakan "langkah penting" untuk menyelesaikan keretakan.
Qatar dan Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir masih berada dalam konflik diplomasi regional yang berkepanjangan.
Saudi Cs memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan embargo udara, laut, dan darat terhadap Doha sejak Juni 2017.
Hal itu dilakukan setelah Saudi Cs yang menuding Qatar mendukung organisasi teroris, termasuk Iran, yang merupakan musuh bebuyutan Saudi.
Di bawah embargo diplomatik dan ekonomi ini, tidak ada negara pemboikot yang mengizinkan kapal maritim mereka memasuki perairan Qatar. Hal serupa juga berlaku terhadap lalu lintas udara dan darat.
Meski begitu, perselisihan diplomatik ini sebagian besar terjadi melalui pernyataan pemerintah dan pemberitaan di media. Sementara itu, insiden atau konflik terbuka jarang terjadi sejak krisis diplomatik berlangsung.
AS menjadi salah satu negara yang mendorong Qatar dan Saudi Cs untuk segera menyelesaikan perselisihan. Sebab, seluruh negara yang terlibat sengketa merupakan sekutu AS.
Selain itu, pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah juga berada di Qatar.
Sumber : CNNIndonesia.com
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :