Kupaskasus.com - Angkatan Laut Iran memulai latihan militer dengan menembakkan rudal jarak pendek di Teluk Oman pada Rabu (13/1). Latihan militer dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat.
Dalam latihan itu, Iran meluncurkan rudal Zereh atau disebut "baju besi" dan kapal terbesar bernama Makran yang difungsikan sebagai kapal logistik dengan landasan helikopter.
Dilansir Defense News, latihan rudal itu diadakan selama dua hari di perairan tenggara teluk. Dua kapal perang baru buatan Iran dilaporkan turut bergabung dalam latihan tersebut.
TV pemerintah melaporkan kapal Makran 121 ribu metrik ton adalah kapal militer terbesar Teheran dengan panjang 228 meter, lebar 42 meter, dan tinggi 21,5 meter.
Dikutip dari CNNIndonesia, Makran merupakan kapal logistik yang mendukung kapal tempur di armada, dapat melakukan perjalanan selama hampir tiga tahun tanpa merapat, serta membawa peralatan pengumpulan dan pemrosesan informasi.
Presiden Donald Trump pada 2018 menarik AS secara sepihak dari kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan itu menerangkan bahwa Teheran setuju membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Ketika menarik diri dari kesepakatan, Trump mengutip program rudal balistik Iran di antara masalah lainnya.
Ketika AS menaikkan sanksi, Iran secara bertahap dan secara publik mengabaikan batasan kesepakatan tersebut menyusul meningkatnya serangkaian insiden yang mendorong kedua negara di ambang perang awal tahun lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Iran telah meningkatkan latihan militernya. Pada Sabtu, Pengawal Revolusi paramiliter mengadakan parade angkatan laut di Teluk Arab, kemudian sepekan sebelumnya Iran menggelar manuver pesawat tak berawak besar-besaran di separuh negara.
Tak hanya itu, Iran beberapa kali mengklaim pencapaian militernya yang tidak dapat diverifikasi secara independen. Iran juga mengumumkan telah menambah pengayaan uranium hingga 20 persen, melampaui batas maksimal yang disyaratkan dalam perjanjian yang disepakati pada 2015 lalu.
Pekan lalu, Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak Korea Selatan beserta awaknya di Teluk dan terus menahan kapal itu di pelabuhan Iran.
Teheran nampaknya berusaha meningkatkan pengaruhnya atas Seoul menjelang negosiasi aset Iran senilai miliaran dolar yang dibekukan di bank-bank Korsel, terkait dengan sanksi yang dijatuhkan AS .
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo baru-baru ini menuduh Iran memiliki hubungan rahasia dengan jaringan militan al-Qaeda dan menjatuhkan sanksi baru terhadap beberapa pejabat senior Iran. Tapi Iran membantah tuduhan tersebut.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :