KupasKasus.com, Inhil - Menjelang pelaksanaan perayaan HUT Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Ke-3 dan HPN 2023 tingkat Provinsi Riau yang tinggal beberapa hari lagi, Pengurus Cabang (Pengcab) JMSI Inhu melaksanakan kegiatan pelatihan dasar Jurnalistik di Ponpes Khairul Ummah Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu, Sabtu (25/2) siang.
Puluhan Santri kelas VIII dan kelas X terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan dasar jurnalistik yang disampaikan pemateri Zulpen Zuhri.
Zulpen mengatakan, menulis berita merupakan suatu upaya bercerita, menerangkan atau menyampaikan informasi suatu peristiwa dalam bentuk tertulis. Dalam menulis teks berita, informasi yang ditulis wartawan merupakan fakta bukan opini.
Selain itu, teks berita harus disusun memakai prinsip 5W + 1 H yakni, What, Where, When, Who, Why dan How serta mengikuti kaidah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar (P3SPS) yang dibuat pemerintah.
"Berita sudah menjadi konsumsi wajib bagi semua orang, sebab melalui berita tersebut membuat kita bisa mendapatkan berbagai informasi, baik mengenai peristiwa terbaru maupun perkembanyannya," ucapnya.
Sebuah berita, sambung Zulpen, bisa kita dapatkan melalui media cetak, elektronik, internet ataupun sekedar dari mulut ke mulut. Ragam jenis berita yang bisa kita baca juga beragam, mulai dari olahraga, ekonomi, peristiwa kecelakaan hingga politik.
"Semua berita yang disajikan oleh wartawan itu wajib hukumnya memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik dan tidak boleh mengada-ngada, sehingga nantinya publik bisa memahami isi berita," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Keluarga dan Alumni (IKAKU) Ponpes Khairul Ummah, Dodi Irawan yang juga Anggota DPRD Inhu menyampaikan motivasi atau keilmuan dalam hal menulis puisi dan menceritakan kisah hidupnya yang telah menulis 150 puisi kepada Santri yang hadir.
Santri harus memiliki kemampuan dasar semua cabang ilmu ketika belajar di pondok pesantren, bukan hanya ilmu agama saja, namun juga ilmu jurnalistik. Setelah belajar teknik dasar menulis berita, diharapkan Santri mampu menyampaikan kabar baik tentang pesantren kepada khalayak ramai, khusunya kepada orang tua dengan melengkapi 5W+1H, kata Dodi.
Selain itu, sambung Dodi, adik-adik Santri juga perlu mencoba belajar menulis puisi, puisi itu ada berakhiran huruf a, u, i, e dan seterusnya. Selama jadi anggota dewan saya sudah ada menulis lebih kurang 150 puisi.
"Semua puisi saya itu mengkritik kinerja pembangunan yang dikerjakan pemerintah, memang politik, plus minus tapi setidaknya bermanfaat sebagai penggugah hati para pemangku kepentingan," ketusnya.
Dipenghujung ucapanya, Dodi juga menyampaikan keberhasilan dirinya membacakan puisi yang dia tulis sendiri pada moment perayaan HUT HPN 2023 di Medan.
"Saat perayaan HPN 2023 kemarin di Medan, saya membacakan puisi yang saya tulis dengan judul "Pesajian". Saya bangga bisa hadir di moment itu, di situ ada para pejabat pemerintah dan para wartawan-wartawan senior, pokoknya banggalah, saya kumandangkan puisi "Pesajian" dengan lantang," ucap Anggota DPRD Inhu itu.
Diakhir acara, Kabid Kesantrian Ustdz Edi Setiawan, MPd MPP menyampaikan ucapan terimakasih kepada JMSI Inhu yang sudah mengajarkan dasar-dasar jurnalistik dan teknik menulis berita kepada Santri Khairul Ummah.
"Kami berharap, kedepan bisa dilakukan kegiatan serupa oleh JMSI Inhu di Ponpes Khairul Ummah," harapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Lembaga Wakaf Khairul Ummah, Ustadz Syafriadi, Hikmah Aidil Fitra, Ketua IKAKU Ponpes Khairul Ummah, Dodi Irawan, Ketua JMSI Inhu, Zulpen Zuhri beserta pengurus lainya dan puluhan Santri kelas VIII dan X.
Usai acara tersebut, rombongan Pengcap JMSI Inhu dan Dodi Irawan diajak berkuda keliling-keliling lapangan dipandu oleh pelatih kuda.
"Kami di sini memiliki 6 ekor kuda untuk latihan dan bisa juga dijadikan ajang perlombaan," sebut Ustad Abdul Aziz. (LEM)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :