KupasKasus.com, Bengkalis - Kegiatan proyek di beberapa OPD Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkalis seperti Penunjukan Langsung (PL) yang mencapai ratusan paket per OPD dengan nilai ratusan miliran rupiah diduga rekanan kontraktor yang mendapatkan kegiatan proyek Penunjukan Langsung (PL) sudah diatur sedemikian rupa oleh oknum-oknum dinas terkait.
Pasalnya, proyek-proyek yang ada di Dinas atau pun di SKPD Kabupaten Bengkalis, justru terkesan formalitas belaka. Sejumlah rekanan pun kecewa karena dinas memilih bungkam saat ditanyakan mengenai proyek. Hal itu dibeberkan Ketua DPC LSM Penjara Hendri Irawan, SH di saat bincang-bincang ngopi bareng bersama awak media ini, Senin (07/10/19).
Menurutnya berdasarkan informasi yang beredar, menjelang pengerjaan proyek seperti saat ini, tiba-tiba banyak rekanan kesulitan mendapatkannya. Akibatnya, para rekanan yang tidak punya akses khususnya ke kepala dinas (Kadis) atau ke orang dalam, dipastikan tidak bisa memperoleh pekerjaan sesuai keahliannya.
"Kondisi seperti itu sudah berlangsung cukup lama. Namun, menghilangnya proyek pada musim proyek saat ini, baru terjadi beberapa tahun ini. Sejumlah dinas memilih bungkam dan tertutup. Padahal, beberapa proyek PL dengan nilai sangat besar seperti di Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis, Dinas Perumahan Pemungkiman dan Pertanahan Bengkalis (Perkim) dan di Dinas lain-lainnya," katanya.
Bahkan sesuai informasi yang diperoleh lembaganya, kata Hendri, setiap dinas itu ada puluhan hingga ratusan proyek, mulai proyek penunjukan langsung (PL) yang bernilai miliaran rupiah. Menghilangnya proyek itu, diduga sudah dikuasai sejumlah oknum bekerjasama dengan dinas tertentu, sehingga proyek tersebut sudah tertata rapi.
"Jelasnya, jika bukan rekanan yang jadi langganannya, tak bakalan dapat pekerjaan. Akhirnya, yang menguasai proyek setiap tahunnya ialah hanya rekanan itu-itu saja. Siapa pun tahu, siapa rekanan yang menguasai proyek karena jumlahnya banyak,"beber ketua DPC LSM Penjara Hendri Irawan, SH.
Masih dijelaskan Hendri, kepala dinas (Kadis) tidak mau dibuat repot dengan rekanan baru, dan ada juga informasi yang beredar bersembunyi takut para rekanan meminta kepadanya. Biasanya yang mengerjakan itu rekanan lama apalagi yang sudah jadi langgannya, mereka sudah paham aturan mainnya atau fee-fee nya.
Seperti proyek PL di Kabupaten Bengkalis, siapa pun tahu, kalau selama ini yang mengerjakannya ialah rekanan itu-itu saja. Begitu juga, proyek pengadaan barang, itu sudah ada spesialisnya. Sehingga, meski ada rekanan baru yang teruji dan konsekuen dalam bekerja, namun tak bakalan bisa mendapatkan proyek jika tidak kenal baik dengan kepala dinas atau pun kabidnya, yang dipercaya, ungkap Hendri.
"Rekanan sampai malu, seperti orang minta-minta saja alias pengemis. Meski sudah datang baik-baik ke dinas, namun tidak di gubris. Tidak ada proyek saya pegang, semuanya Kadis yang pegang," bebernya.
Anehnya, sebut Hendri lagi para rekanan yang jadi langganan dinas itu sudah mendapat puluhan paket PL. Bahkan, ada yang dapat jatah melebihi tiga PL di setiap dinas atau malahan lebih dari itu." tutupnya.
Hingga berita ini terpublish ke khayalal umum pihak beberapa OPD yang ada di Kabupaten Bengkalis yang diduga bekerjasama terhadap rekanan tertentu untuk pelaksanaan kegiatan proyek Penunjukan Langsung (PL) belum ada yang dikonfirmasi awak media ini.(Nd)