KupasKasus.com, Bengkalis - Negara Indonesia adalah negara kesatuan, berdaulat yang mempunyai beragam etnis, berdasarkan Pancasila Undang-undang tahun 1945.

Negara Indonesia. Negara yang paling banyak mempunyai suku, pulau dan Kebangsaan di dukung dengan kembali melanjutkan program Kebangsaan dalam mengokohkan pilar kebangsaan pada kalangan masyarakat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Rakyat Indonesia. Kecintaan kepada bangsa dan watak patriot menjadi sesuatu yang mutlak ditanamkan terutama bagi kalangan muda. Terutama, menjelang penyelenggaran pesta demokrasi pada Bulan April 2019. Banyak upaya-upaya yang datang untuk menggerus persatuan dan kebhinekaan di tengah masyarakat.

Ancaman perpecahan itu nyata, misalnya saling tuding dan caci maki, itu sangat berbahaya sekali terhadap kelangsungan demokrasi. Perbedaan pilihan yang ada seharusnya tidak menjadi dasar untuk saling bertikai dan memojokkan satu dengan yang lain. Pemilu adalah proses mencari pemimpin bersama, mari kita bangun demokrasi yang baik, bersemi dan berkembang.

Di saat sekarang ini, akan berpotensi dalam meneruskan nilai-nilai kebangsaan. Semangat kebangsaan mendapat tantangan melalui globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, karena kaburnya batas-batas antar wilayah. Makanya kita di saat sekarang ditantang untuk bisa menderma dan menjadi patriot bagi negara serta berani melompati pagar batas demi menjaga potensi perpecahan dan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air. Jelajah kebangsaan akan dilangsungkan, di berbeda dengan tetap mengupayakan serta mempererat simpul-simpul kebangsaan.

Maka untuk itu, sebentar lagi Indonesia akan menyambut pesta demokrasi 5 tahunan yakni Pileg dan Pilpres 2019. Kepala Badan Kesatuan dan Politik kabupaten Bengkalis H Hermanto melalui Kabid Politik Hendrik D Yatmoko mengatakan Pileg dan Pilpres 2019 harus bisa berjalan dengan Sukses, Berintegritas dan Bermartabat (SIM).

Hal tersebut bisa terwujud jika jajaran Kesbangpol bisa saling berkomunikasi dan berkoordinasi kepada pihak-pihak yang terkait agar bisa saling share informasi agar potensi-potensi gangguan keamanan bisa terdeteksi sejak dini,.

"Sebagaimana himbauan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Soedarmo agar membentuk tim kewaspadaan dini di daerah karena ini sangat penting dan vital. Bertujuan untuk mencegah atau mewaspadai dini risiko awal rawan konflik,"

Dalam mengantisipasi dan upaya meredam perpecahan ditengah pesta demokrasi, kami melakukan upaya yang terbaik dengan memanggil atau pun mengadakan rapat internal kesemua Partai Politik (Parpol) agar kiranya di dalam pesta demokrasi tidak terjadi perpecahan antara masyarakat, dan pentingnya membangun kesadaran politik yang berdampak langsung bagi kualitas hidup masyarakat, bukan sekadar isu politik elite atau kepentingan elite politik semata, imbuhnya.

Hendrik juga menyampaikan, isu tentang kesadaran politik perlu juga dibangun  terkait penumbuhan keberanian masyarakat untuk menuntut perbaikan layanan publik di berbagai aspek mulai dari birokrasi pemerintahan khususnya dilingkup kesbangpol ini .

Bahwa di Pemilu sebelumnya, banyak pemilih yang kurang tertarik datang ke TPS .
Menurutnya Hendrik, hal itu justru merugikan diri sendiri juga sebagai warga negara, padahal dengan memberikan suaranya, berarti kita dapat turut menentukan arah bangsa. Dan Rakyat seharusnya mulai sadar menuntut haknya dan tidak terjebak kepentingan individu. Dalam pilkada, pileg dan pilpres, para politisi bekerja keras meraih simpati dan dukungan dari pemilih

Maka dari itu pihaknya, sejak tahun kemarin Badan Kesatuan dan Politik kabupaten Bengkalis  sudah banyak melakukan sosialisasi ke-11 Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis."Sosialisasi tersebut terkait pemilu, maupun pemilih pemula," tandasnya.

Selain itu, juga dilakukan bentuk upaya publikasi melalui media massa, media online, media elektornik, dan seperti radio, televisi. Bahkan Badan Kesatuan dan Politik kabupaten Bengkalis tak bergerak sendiri, juga menggandeng partai politik untuk turut memberikan pendidikan politik ke masyarakat. Salah satunya dengan Forum Komunikasi Antar Partai Politik (FKAPP).

"Kami menawarkan ke mereka (Parpol), kira-kira apa yang dibutuhkan dalam rangka untuk menumbuhkan pendidikan politik ke masyarakat, maka dilakukanlah seminar-seminar dari forum ini," terangnya.

Menurutnya, pendidikan politik sangat penting, dan itu tidak hanya dapat ditempuh melalui pendidikan formal saja. Sosialisasi, seminar dan publikasi juga merupakan bentuk pendidikan politik ke masyarakat.

Terakhir, dalam kesempatan itu, Hendrik berharap agar seluruh masyarakat yang berhak dapat hadir ke TPS pada 17 April 2019 nanti.

"Kami mengharapkan masyarakat semuanya bisa hadir di TPS, dan memilih sesuai dengan hati nurani dan keinginan masing-masing. Jangan sia-siakan suara, karena suara itu sangat menentukan masa depan bangsa," tutupnya.

Hal senada juga dari Anggota DPRD Bengkalis Pipit Lestari,dengan digelarnya acara ini kiranya dapat mempererat hubungan silaturahmi antar sesama warga Kecamatan Pinggir,”khususnya untuk masyarakat Desa Muara Basung.Bukan saja antar sesama pemeluk agama,suku, ras dan golongan,tetapi yang berbeda agama,suku,ras dan golongan juga harus bersama ciptakan kerukunan dan keharmonisan bermasyarakat,”harap Pipit Lestari.

Lanjutnya lagi,Hendaknya musabaqah tilawatil qur’an yang dilaksanakan setiap tahun,dapat menjadi sarana dakwah islamiyah,serta memberikan nilai-nilai positif melalui ajang silaturahmi,bertukar pikiran,pengalaman dan meningkatkan solidaritas persaudaraan dalam rangka membangun rasa persatuan dan kesatuan.

“Kami mengajak kita semua,seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya masyarakat di Kecamatan Pinggir untuk meneguhkan niat dan diri kita untuk ikut serta dalam mensukseskan pemilu 2019 yang penuh integritas dan berkualitas,Moto ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Bengkalis (Pemkab),yaitu Maghrib mengaji dan One Day One Ayat (ODOA) yang diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bengkalis,semoga anak-anak kita kedepan,Al’quran menjadi kebutuhan sehari-hari untuk dibaca. Sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Bengkalis,”tuturnya.

Kalau ini sudah muncul,tentunya kedepan ini modal dasar kita untuk menciptakan anak-anak qori-qoriah untuk berprestasi lagi,dan berharap adanya kegiatan ini sebagai wujud untuk memberikan semangat dan motivasi generasi muda untuk membumikan Al’quran. Kegiatan pengurus masjid,majelis taklim,juga organisasi wanita lainnya. “Antusias peserta cukup tinggi,”katanya lagi.

“Harapan dari kegiatan ini,dapat meregenerasikan kader-kader masjid sehingga meningkatkan kemauan dan kesadaran untuk membaca Al’quran. Terpenting mengamalkan kandungan Al’quran dalam kehidupan.Belum lagi dengan keterlibatan masyarakat dari berbagai organisasi dan komunitas,mengiringi jalannya mobil hias menggunakan pakaian adat,jubah hingga busana muslim menjadi daya tarik bagi warga sekitar di pinggir,”pungkasnya.

Teks foto: Rusli Tokoh Masyarakat

Sedangkan menurut Rusli selaku tokoh Masyarakat Desa Senggoro tentang pesta demokrasi rakyat kali ini, "Alhamdulillah kita sesama warga bengkalis sangat bersyukur karena toleransi antar sesama masih tinggi, jadi saya pribadi merasa potensi-potensi atau isu isu yang katanya akan ada kekacauan baik secara personal maupun kelompok dibengkalis ini, sangat jauh dari fikiran saya.

Kita semua tahu bagaimana tingginya tingkat kerukunan dan damainya masyarakat bengkalis, jadi isu tentang perpecahan maupun kerusuhan sangat tidak mungkin terjadi, ditambah lagi aparat penegak hukum kita sangat sigap dalam setiap kejadian yang terjadi selama ini, lebih lagi kalau urusan pemilihan umum ini, mereka pasti lebih siap siaga karena sebagaimana kita ketahui bersama mereka sudah jauh hari dbekali pelatihan ilmu untuk menghadapi berbagai situasi dilapangan.

Saya selaku pribadi warga asli desa senggoro tetap mengimbau kepada semua pihak andaikata ada percikan percikan ataupun silang pendapat dalam pemilihan nanti agar dapat menahan diri, mari kita jaga sikap baik dalam perkataan dan perbuatan nantinya, himbau Rusli.

Rusli juga berpesan agar semua pihak dapat melaksanakan pemilu dengan cara-cara beradab dan tidak menghalalkan segala cara untuk menang.

"Dipesankan agar dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg, para kontestan pemilu tidak terjebak ke dalam cara-cara yang kurang beradab, seperti menghalalkan berbagai cara untuk menang, hindari money politik, menebarkan janji palsu, melakukan intimidasi dan manipulasi, atau cenderung menjelek-jelekkan lawan politik, dan menggunakan isu yang hanya mencari cara pembenaran untuk kepentingan politik pribadi atau partai semata,"ungkapnya Rusli.

Marilah kita memaknai pemilu sebagai ajang pesta demokrasi rakyat yang berlandaskan pancasila dan undang undang dasar negara ,"Bukan sebaliknya justru menjadi ajang perpecahan bangsa. Marilah kita wujudkan pemilu atau pilpres yang beradab dan berkualitas," tutupnya. (ND/Advertorial)," tutupnya. (ND/Advertorial)