Kelangkaan Kelapa di Pasar Modern Taluk Kuantan Pengusaha Santan Terpaksa Naik Harga
  
    
      
KupasKasus.com, Kuansing - Kabupaten Kuantan Singingi dalam beberapa bulan terakhir mengalami  Kelangkaan kelapa, sehingga banyak pengusaha santan peras terpaksa menaikkan harga sebelum memasuki bulan suci romadhon harga santan kelapa bekisar Rp 20.000/Kg, hari ini Minggu (16/3/2025) melonjak hingga Rp 55.000.
Dari pantauan media di pasar modern Taluk kuantan Harga kelapa yang biasanya berkisar Rp 3 biji 10.000 kini melonjak hingga 15.000- 20.000 per biji, kelangkaan kelapa membuat  ibu-ibu rumah tangga merasa kesulitan untuk  mendapatkan kelapa sebagai bahan dasar pengolahan makanan untuk berbuka puasa dan pengusaha-pengusaha Santan peras banyak yang mengeluh karna sulitnya mendapatkan pasokan kelapa bulat.
Salah seorang pengusaha santan peras Em (40 tahun) di pasar Modern Taluk Kuantan  mengungkapkan bahwa kelangkaan ini membuat produksi santan terganggu, bahkan sebagian besar pengusaha memilih menghentikan operasional sementara dan ini sangat berpengaruh dengan ekonomi terlebih-lebih pada bulan romadhon dan memasuki hari raya idul Fitri nanti. 
"Kami kesulitan mendapatkan kelapa. Stok sangat terbatas, biasanya di antar 1000 butir perhari sekarang hanya dapat 200-300 butir itupun tidak tiap hari, sementara harga semakin mahal. Kalau tetap produksi, biaya operasional tidak seimbang dengan pendapatan, mau tidak mau harga juga naik  kalau situasi begini terus di perkirakan  banyak pengusaha santan peras yang memilih tutup," ujar Em. 
Kelangkaan kelapa lokal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca buruk, berkurangnya buah kelapa yang tua dan juga banyak perkebunan kelapa yang juga berganti dengan tanaman kelapa sawit. 
"Biasanya saya bisa menjual puluhan kilogram santan setiap hari. Sekarang kelapa sulit didapat, kalau ada pun harganya mahal. Terpaksa saya mengurangi produksi, kadang malah tidak jualan sama sekali," tambah Em. 
Salah seorang konsumen ibu rumah tangga Desi (40 tahun) saat di jumpai di tempat penjualan santan mengaku sulitnya mendapatkan baik santan peras maupun kelapa bulat, bahkan berkeliling di kedai-kedai juga tidak ada ditemukan.
"Ya memang sulit sekarang mendapatkan kelapa ini, kita juga berharap agar kelangkaan ini ada solusi dari pemerintah apalagi pada bulan ramadhan pasti banyak yang membutuhkan," ungkapnya.
Kelangkaan ini juga akan berdampak pada sektor kuliner yang mengandalkan santan sebagai bahan utama. 
"Kepada Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan ini, seperti mencari solusi pasokan baru atau mengontrol distribusi agar harga kelapa kembali stabil," harap Desi. (Neneng)
	
  
    | Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?  
      Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456  Via E-mail: [email protected] 
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) | 
    
    
    
    
	
	
Komentar Anda :