Gas Elpiji Untuk Masyarakat Miskin Di Rohil Menghilang, Ini Penyebabnya
Jumat, 24-08-2018 - 21:42:44 WIB
KupasKasus.com, BAGANSIAPIAPI - Gas elpiji bersubsidi belakangan ini mengalami kelangkaan, terutama di wilayah Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji berukuran 3 kilogram itu menjadi sorotan berbagai pihak terutama bagi emak-emak atau ibu rumah tangga.
Diketahui Elpiji bersubsidi itu seharusnya diperuntukkan untuk masyarakat golongan kurang mampu tapi di kecamatan Bangko malah banyak dipasok kepada pemilik usaha kedai kopi dan rumah makan (RM).
"Sungguh tragis nasib rakyat kecil, cari gas elpiji 3 kilogram se Kecamatan Bangko tak ada. Tapi kedai kopi dan rumah makan di Bagansiapiapi ini bisa punya sampai puluhan tabung gas subsidi," kata Irwansyah, warga RT 4 RW 2 Desa Labuhan Tangga Hilir, Kecamatan Bangko, Kamis 23 Agustus 2018.
Untuk itu, kata Irwan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Rokan Hilir perlu melakukan razia terhadap pengusaha nakal yang masih menggunakan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Menurut pengamatannya, begitu mobil agen datang ke pangkalan dalam sekejap saja gas sudah habis di borong oleh pengusaha kedai kopi dan rumah makan sehingga tidak sampai kepada tingkat pengecer sehingga tidak sampai kepada masyarakat kelas bawah.
Irwan mengaku hingga malam hari dirinya sibuk mencari gas mulai dari kedai satu ke lainnya di Desa Labuhan Tangga Hilir dan Kota Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko untuk keperluan memasak namun hasilnya nihil.
Dikatakan, kelangkaan gas elpiji 3 ukuran kilogram sudah berlangsung selama hampir satu minggu. Jika pun ada di pasaran tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah. Tembus 27 ribu rupiah per tabung.
"Kemarin hari Rabu ada gas ukuran 3 kilogram (melon) masuk di Jalan Sedar.. Saya lihat yang beli rata rata pengusaha kedai kopi dan rumah makan sampai puluhan tabung, begitu turun dari mobil agen..langsung habis," katanya dengan nada kesal.
Menurutnya jika kondisi seperti ini terus berlanjut akan berdampak kepada masyarakat kecil khususnya ibu rumah tangga yang bergantung pada gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk keperluan memasak dirumah. "Mau buat stok dirumah tidak ada duit beli tabung," tukasnya.
Untuk itu kata Irwan, diharapkan kepada Pemkab Rohil melalui dinas terkait dapat melakukan razia atau penertipan terhadap pengusaha dan golongan masyarakat mampu maupun pegawai negeri sipil (PNS) yang masih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram, sebab, katanya, gas elpiji ukuran 3 kilogram khusus untuk orang miskin.
Ditambah lagi kuota untuk wilayah Kecamatan Bangko sudah tidak sesuai lagi dengan hasil pendataan semula, yakni satu Kartu Keluarga (KK), satu tabung. "Nyatanya sekarang pemilik kedai kopi dan rumah makan (RM) bisa miliki sampai puluhan tabung," cetusnya..
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :