Menurut AKBP Budi, hasil quick count yang belum final masih memerlukan proses penghitungan yang lebih teliti dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak, terutama pasangan calon, tim sukses, dan simpatisan, untuk tidak melakukan mobilisasi massa atau konvoi sebagai bentuk penghormatan terhadap proses demokrasi yang berjalan.

"Kami mengimbau agar tidak ada aksi konvoi yang dilakukan sebelum hasil resmi dari KPU diumumkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi gesekan atau ketegangan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar AKBP Budi.

Beliau juga menegaskan bahwa tidak akan ada izin bagi kelompok pendukung calon tertentu untuk melakukan konvoi di wilayah hukum Polres Rohul. Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif dalam memastikan situasi tetap terkendali dan tidak memunculkan kegaduhan yang tidak diinginkan.

Sementara itu, masyarakat diminta untuk bersabar dan menunggu proses penghitungan suara oleh KPU dengan sabar. AKBP Budi mengajak untuk merayakan hasil pemilu dengan doa bersama, sebagai wujud kepercayaan terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung.

Kapolres Rokan Hulu juga menegaskan kesiapan aparat TNI dan Polri untuk menjaga keamanan Pemilu hingga seluruh tahapan selesai. Mereka siap memberikan perlindungan serta menjamin kelancaran, kejujuran, dan kedamaian dalam proses tersebut.

Dengan demikian, imbauan ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi seluruh elemen masyarakat Rokan Hulu untuk bersikap bijaksana dan bertanggung jawab dalam menghadapi hasil Pemilu 2024, serta menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.