Dalam pertemuan yang diterima langsung oleh Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, Bupati Anton menyoroti persoalan akses jalan di Kabupaten Rokan Hulu yang hingga kini belum memiliki status jalan nasional. “Rokan Hulu satu-satunya kabupaten di Riau yang tidak memiliki jalan nasional. Kami minta agar Bappenas dapat memberikan rekomendasi ke Kementerian PUPR agar jalan di Rohul bisa dijadikan jalan nasional,” tegas Anton.

Diketahui, total panjang jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Riau di wilayah Rohul hanya sekitar 439 km. Padahal, secara geografis Rokan Hulu berbatasan langsung dengan dua provinsi, yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang seharusnya menjadikan wilayah ini strategis dalam konektivitas antarwilayah.

Selain soal jalan, Anton juga mengangkat kembali rencana pembangunan Waduk Rokan Kiri atau yang dikenal sebagai Waduk Lompatan Harimau, sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sempat tertunda karena adanya penolakan dari masyarakat.

Bupati menjelaskan, waduk ini memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan air, energi, dan pangan. Dengan kapasitas tampung hingga 195 juta meter kubik, waduk ini dirancang untuk mengairi 4.000 hektare lahan pertanian serta menghasilkan listrik sebesar 74,40 megawatt. “Pembangunan waduk ini sangat penting, tidak hanya untuk pembangkit listrik, tapi juga untuk mencegah banjir dari Sungai Rokan dan mengairi lahan pertanian,” jelasnya.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia menyebut pembangunan daerah adalah kunci keberhasilan pembangunan nasional. “Tidak ada pembangunan nasional tanpa pembangunan daerah yang sukses. Kita harus saling bantu, bukan hanya dari kami kepada daerah, tapi juga sebaliknya,” ucap Rachmat.

Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi percepatan pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Rokan Hulu demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(Diskominfo Rohul/Re)