Koordinator aksi, Ramlan Lubis, menyampaikan enam tuntutan utama, salah satunya agar DPRD secara terbuka mempublikasikan pendapatan dan fasilitas yang diterima anggotanya.

“Transparansi sangat penting agar rakyat mengetahui ke mana uang pajak mereka digunakan,” tegasnya.

Selain itu, massa juga menyoroti ketidakdisiplinan sebagian anggota dewan yang kerap absen dalam rapat-rapat penting. Ramlan menegaskan, anggota dewan yang dua kali tidak hadir dalam rapat strategis harus direkomendasikan untuk Pergantian Antar Waktu (PAW).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Rohul Hj. Sumiartini bersama 31 anggota dewan menerima massa aksi dan mengajak mereka berdialog langsung di ruang rapat. Dalam pertemuan yang berlangsung kondusif itu, Sumiartini menyatakan apresiasi atas aspirasi masyarakat.

“Kami menyambut baik aspirasi masyarakat. Semua masukan ini akan menjadi bahan evaluasi dan pedoman bagi DPRD untuk bekerja lebih baik ke depannya,” ungkap Sumiartini.

Dialog yang berlangsung hampir dua jam tersebut ditutup dengan komitmen DPRD Rohul untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Aksi damai ini menjadi catatan penting agar DPRD lebih transparan, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap amanah rakyat.(Re)