Bagus merupakan sosok yang sulit digantikan sejak masih memperkuat Timnas Indonesia U-16. Pemuda kelahiran Magelang, Jawa Tengah, itu jadi andalan Fakhri Husaini hingga ia melatih Timnas Indonesia U-19.

Bagus terbilang pemain yang komplet. Penyerang berusia 18 itu bisa bermain di berbagai posisi lini depan dan tajam dalam penyelesaian akhir.

Hal itu dibuktikan dengan performa apik di Timnas Indonesia U-16, U-19, dan terpilih dalam program Garuda Select.

Namun, Bagus mengalami nasib nahas karena cedera patah pergelangan kaki saat melawan Reading, 3 Maret lalu. Cedera itu memaksa Bagus harus absen setidaknya enam bulan.

Saat ini, Bagus sudah diperbolehkan kembali berlatih. Hanya saja, pemain Barito Putera itu tidak punya cukup waktu untuk siap menghadapi Piala Asia U-19 2020 yang digelar 14-31 Oktober mendatang.

Absennya Bagus membuat persaingan memperebutkan satu tempat di lini depan jadi sulit diprediksi. Terlebih, Sutan Zico yang memiliki cukup banyak pengalaman internasional juga telah dicoret oleh Shin Tae Yong.

Pencoretan Sutan Zico plus dicoretnya Serdy Ephy Fano dan Ahmad Afhridrizal karena alasan indisipliner membuat Timnas Indonesia U-19 tidak memiliki banyak pilihan di lini depan. Shin Tae Yong bahkan hanya membawa tiga pemain yang bisa menempati posisi targetman yakni Saddam Gaffar, Moh. Bahril, dan Jack Brown.

Nama terakhir sebenarnya biasa berperan sebagai gelandang. Namun, Shin Tae Yong mengubah posisi Jack Brown dengan memainkannya di lini depan.

Dari ketiga pemain ini, Saddam Gaffar jadi pemain yang unggul jam terbang di laga internasional. Penyerang milik PSS Sleman itu pernah tampil di tiga pertandingan Piala AFF U-18 tahun 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U-19 2020.

Sedangkan Brown dan Bahril belum pernah merasakan tampil dalam laga kompetitif di timnas kelompok umur. Brown sendiri saat ini memperkuat klub Inggris Lincoln City dan Bahril terikat kontrak dengan PSIS Semarang.

(CNNIndonesia.com)