Dolly mengundang 20 peserta CPMI yang telah lulus ujian Nasional Bahasa Korea yang di selenggarakan oleh HRD Korea dan BP2MI. Adapun ke 20 peserta ujian ini merupakan putra putri asal Tapsel yang sudah dididik dan dibina oleh Dinas Ketenagakerjaan Tapsel selama 6 bulan untuk mengikuti pendidikan dasar dan 2 bulan untuk mengikuti pemantapan bahasa. 

Dikesempatan itu, Dolly sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada putra putri Tapsel yang sudah membawa nama Kabupaten Tapanuli Selatan. "Dalam hal ini saya mendoakan semoga diberi kesehatan dan keselamatan sampai keberangkatan bekerja nantinya di Negara Korea Selatan dan kelak dapat mengangkat derajat keluarga," harap Dolly.

Pada masa persiapan ini Dolly menyampaikan agar ke 20 lulusan ini untuk selalu bersyukur, dan tetap berlatih untuk menjawab soal yang mungkin akan keluar di ujian selanjutnya serta jaga kekompakan, ujar Dolly memotivasi.

Disamping itu, Bupati  juga mendukung dan mensupport kepada anak-anak yang mengikuti pelatihan skill test dan wawancara.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ahmad Raja Nasution mengatakan bahwa putra putri Tapanuli Selatan yang kami didik itu sebanyak 50 peserta dan 30 peserta yang mengikuti ujian nasional diantaranya 20 orang adalah peserta yang telah ikut ujian sektor Fishing , 6 orang peserta mengikuti ujian sektor manufaktur dan 4 orang peserta mengikuti ujian sektor perhotelan dan restoran, terang Raja.

Untuk sektor manufaktur dan perhotelan ujian Nasional akan diselenggarakan mulai 18 April sampai 30 Mei 2024 di Jakarta, kata Raja.

Sedangkan Jimmy salah satu yang mewakili orang tua murid mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Pak Bupati Dolly yang telah membantu dan memotivasi serta mendukung anak-anak kami dalam memberikan peluang dan kesempatan untuk bekerja ke Korea Selatan melalui program G to G, ujarnya.

Disisi lain salah satu peserta yang telah lulus ujian Nasional di Jakarta mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pemkab Tapsel melalui Pak Bupati sehingga kami bisa mengikuti program G to G BP2MI ini. Kami bisa bayangkan untuk biaya sendiri mungkin orang tua kami tidak sanggup memenuhinya, ujar Iqbal. (Gusti)