Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran mengimbau ke seluruh siswa-siswi dan guru untuk berkoordinasi kepada para orang tua dalam pengurusan KIA.

"Dimana proses pencetakan KIA ini ada beberapa kendala, terutama terkait kelengkapan administrasi. Oleh karena itu, atas nama pemerintah, kami meminta bantuan agar anak-anak kita dapat segera memperoleh KIA," ujarnya.

Rasyid juga menambahkan bahwa KIA memiliki kekuatan hukum sebagai identitas anak, dan ia berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki KIA.

"Masyarakat harus menyadari kegunaan KIA ini. KIA berfungsi seperti KTP bagi orang dewasa, sehingga sangat penting untuk dimiliki oleh anak-anak," tutup Rasyid.

Sementara itu, Kadis Dukcapil Abadi Siregar, yang bertanggung jawab atas program pembuatan KIA, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).

"Program ini bertujuan untuk memberikan Kartu Identitas Anak kepada seluruh pelajar di bawah 17 tahun di seluruh Indonesia," kata Abadi.

Ia juga menambahkan bahwa untuk SDN 100313 sendiri sebanyak 40 siswa telah menerima KIA, sementara untuk SMPN 4, sebanyak 16 siswa telah menerima kartu tersebut.

"Dari lebih 100 siswa yang terdata, hanya 40 siswa SD dan 16 siswa SMP yang berhasil dicetak KIA-nya karena beberapa siswa masih kekurangan berkas," pungkasnya. (Prokopim Tapsel).(Zaki)