Bupati Gus Irawan mendorong perubahan pola pikir dan peningkatan koordinasi untuk keberhasilan pembentukan koperasi. “Yang perlu diubah terlebih dahulu ialah cara berpikir kita, lalu dengan meningkatkan koordinasi dan sinergitas pada setiap lapisan dan sebelum membentuk koperasi saya berharap kepada bapak/ibu kepala desa dan kelurahan agar melaksanakan musyawarah terlebih dahulu,” katanya.

 

Pembentukan koperasi ini diprioritaskan untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya swasembada ikan dan peningkatan produksi gabah. "Terkait dengan pemasaran ikan, saya sudah bicara dengan PT. AR dan akan kita cari lagi pasarnya. Mengingat dari data statistik masyarakat Tapsel yang mengonsumsi ikan sebanyak 15 ribu ton lebih di tahun 2024 sedangkan yang dihasilkan Tapsel hanya 7.500 ton dengan kata lain hanya 50% dan sisanya didatangkan dari daerah lain,” jelas Bupati.

 

Gus Irawan memastikan dana pembentukan koperasi tidak akan membebani APBDes. “Saya berjanji dalam hal pembentukan koperasi merah putih ini, tidak akan membebani kawan-kawan kepala desa, sehingga nanti biaya kita tampung di APBDes,” ungkapnya.  Pembentukan koperasi ini ditargetkan rampung Juni 2025 sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2025.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tapsel, M. Yusuf Nasution, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi, dan mengoptimalkan potensi desa. “Itu semua bertujuan untuk memperkuat swasembada pangan dan pemerataan ekonomi. Juga sebagai pilar pembangunan ekonomi menuju Indonesia emas 2045. Disisi lain juga untuk mengoptimalisasi potensi desa melalui koperasi,” jelasnya.

 

Acara tersebut dihadiri oleh Kadis Perdagkop dan UMK, BPKPAD, Camat, dan Kepala Desa se-Tapsel.(Zaki)