Hari santri merupakan bentuk penghormatan pemerintah atas andil santri yang berkontribusi aktif bahkan menjadi garda depan dalam merebut kemerdekaan. 

22 Oktober ditetapkan oleh Presiden RI  Joko Widodo tahun 2015 lalu, melalui Surat Keputusan Presiden No 22 tahun 2020. Penetapan ini merujuk tercetusnya resolusi jihad yang berisi fatwa berjihat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.  Resolusi Jihad sendiri menghasilkan peristiwa heroik 10 November yang kita peringati dengan Hari Pahlawan.

Peringatan hari santri kali ini, mengambil  tema "Santri Sehat, Indonesia Kuat". Isu kesehatan diambil karena peringatan hari santri ini dilaksanakan di tengah-tengah Pandemi Covid-19.

Dengan semangat ini diharapkan bangsa ini mampu melewati pandemi ini dengan baik. "Jika santri sehat, insyaallah negara kita juga akan sehat dan kuat," tutur Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Beni Sampirwanto dalam sambutannya saat peringatan hari santri di Trenggalek.

Pesantren, lanjut Pjs Bupati Trenggalek, "Termasuk ke dalam entitas yang rentan penyebaran Covid-19," lanjutnya.

"Yang paling utama adalah kedisiplinan. Karena dengan kedisiplinan kita bisa terhindar dari pandemi ini. Mari kita berdoa agar pandemi ini segera berlalu dan bangsa ini keluar dari belenggu pandemi ini," tutup pria asal Kota Tahu Kediri itu.

"Dalam peringatan hari santri ini dibacakan risalah resolusi jihad oleh Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Samsul Anam. Turut hadir pula dalam peringatan ini Forkopimda dan alim ulama di Kabupaten Trenggalek," pungkasnya.(sae+)