Kupaskasus.com, Trenggalek - Di hadapan para generasi milenial Desa Mlinjon Kecamatan Karangan, Novita Hardini menjawab segala persoalan yang berkaitan tentang pupuk.
Dalam sambutannya Novita mengatakan bahwasanya memang ada peraturan baru dari kementrian pertanian tentang masalah subsidi pupuk.
"Bukan pupuknya yang langka, tapi mengganti pola peraturan petani dalam menerima subsidi pupuk. Jadi, ini masalah terjadi tidak hanya di Trenggalek, tapi di seluruh wilayah Indonesia," terang Novita, Jumat (23/10) sore.
Novita juga menyampaikan, bahwa kedatangannya ke desa mlinjon membawa program yang sudah dibangun oleh Mochamad Nur Arifin, sejak 4 tahun lalu. Bagaimana kabupaten Trenggalek mampu mandiri menghasilkan pupuk sendiri.
"Program ini sudah dibangun bapak Nur Arifin sejak empat tahun lalu, agar kabupaten Trenggalek mampu mandiri menghasilkan pupuk sendiri," terang Novita.
Salah seorang anggota karangtaruna Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh Trenggalek, Muksin, menyampaikan bahwa dalam pembuatan pupuk organik ini bisa berkesinambungan ke depan lebih baik lagi.
Muksin juga menyampaikan bahwa bahan- bahan pupuk organik ini juga gak sulit. contoh, batang pisang, kulit jeruk kulit nangka, katul, sawi yang sudah busuk, kunir daun-daun dan yang penting harus ada tetes tebu.
"Jadi, kegiatan ini sebenarnya untuk menjawab adanya kelangkaan pupuk yang terjadi selama ini. Jika mereka sudah bisa bikin pupuk sendiri, saya yakin tidak ada lagi istilah kelangkaan pupuk," ujar Muksin.
Antusiasme warga yang ada di Desa Mlinjon, disambut baik Novita Hardini yang mengatakan bahwa anak muda harus di beri ruang ikut dalam pembangunan.
Jika Ipin-Syah terpilih nanti diperiode kedua, Novita memastikan anak muda yang tergabung dalam karangtaruna Desa Mlinjon, harus ikut dalam Musrendes wilayahnya.(Saee++)